Jumat, 27 Februari 2009

BENIH KESADARAN

Kulihat mentari mulai tampakkan sinarnya
Di sela – sela langit timur cakrawala
Tersibak sudah gelapnya malam
Tampak sudah kulihat bayang – bayang
Sinar Ilahi datang
Saat terucap dan terceruak
Kalimat demi kalimat
Dari bibir tipis insan yang bernama manusia.
Laa Ilaaha Illallah…..Muhammad Rasuulullaah…..
Terucap berulang, pelan, tapi pasti
Hingga merasuk dalam jiwa sanubari
Tak sadar akan eksistensi diri
Benih kesadaran
Ya….mulai tubuh dan merekah
Pada diri seorang ‘abid
Yang mengucurkan air mata kehinaan
Kesadaran akan kehinaan diri
Sebagai seorang hamba dari Sang Khaliqnya
Namun senantiasa sombong dan congkak
Akan kepemilikan sesaat
Kepemilikan akan hidup
Kepemilikan akan harta
Kepemilikan akan kecantikan dan ketampanan
Kepemilikan akan kelebihan diri
Kepemilikan yang menipu diri
Hingga terjerembab dalam buai mimpi
Yang takkan pernah berujung pada kekekalan hakiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar