Minggu, 01 Maret 2009

FENOMENA ZIAROH AULIYA' DI KALANGAN NAHDLIYIN

Tidak asing lagi di mata umat islam khususnya masyarakat jawa bahwa mayoritas penduduk muslim di sini mengikuti sebuah organisasi besar di indonesia yang tergabung dalam kelompok Nahdlotul 'Ulama' ( NU ). Kelompok ini adalah kelompok islam terbesar di wilayah indonesia yang mengakar sampai ke masyarakat pedesaan. Pada organisasi ini melekat keyakinan yang dalam bahwa diantara para hamba Allah ada diantara mereka yang diangkat sebagai seorang Wali ( kekasih ) Allah. Keyakinan ini telah ada sejak dahulu sampai sekarang. Keyakinan ini juga membawa implikasi bahwa diantara hamba - hamba Allah yang mendapat keistimewaan sebagi seorang wali ini juga memiliki keistimewaan di banding dengan hamba yang lain. Sehingga dalm budaya NU ini terkenal sebuah keyakinan tentang adanya barakah yang dimiliki oleh para Auliya'.
Berkenaan dengan hal ini maka ada sebuah fenomena menarik di kalangan masyarakat NU yaitu " Ziaroh ke maqam Auliya'". Ziaroh ini dimaksudkan untuk mencari barokah dengan berdo'a di samping maqam auliya'. Mereka memiliki keyakinan besar bahwa dengan berdo'a di dekat maqam auliya' ini kekuatan do'a akan semakin besar. Dengan semakin kuatnya do'a maka merekapun yakin bahwa do'a - do'a merekapun akan lebih cepat di kabulkan oleh Allah SWT.
Pada bulan - bulan tertentu, biasanya dikalangan warga NU mengadakan rombongan - rombongan dengan mengundang para ulama' atau kyai sebagai imamnya untuk bersama berdo'a munajat di maqam auliya'. Wali - wali yang biasa dikunjungi adalah para auliya' yang masyhur sebagai wali songo dikalangan masyarakat muslim indonesia. Wali - wali ini meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Wali - wali yang terkenal sebagai wali songo di wilayah Jawa Timur adalah : Sunan Giri, Sunan Ampel, Sunan maulana malik Ibrahim, Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Sedang dari Jawa Tengah mereka yang masyhur sebagi wali songo adalah : Sunan kalijogo, Sunan Muria dan sunan Kudus. sedang dari Jawa Barat yang masyhur sebagi wali songo adalah Sunan Gunung Jati.
Kesemua wali - wali ini di yakini sebagi penyiar agama islam di tanah Jawa. Mereka di yakini adalah para Auliya' yang memiliki keistimewaan yang tidak di miliki oleh para auliya' lainnya. Selain itu mereka juga di kenal sebagai para pejuang yang tangguh bagi kerajaan islam kuno di jawa. Allahu A'lam

2 komentar:

  1. Ibarat angkatan periode, wali songo sebenarnya adalah periode ke 5 dalam generasi para wali yang menyebarkan agama Islam. Yang tidak ada lagi angkatan seperti itu setelahnya dan paling sukses dalam sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

    Sebenarnya masih ada lagi wali2 setelahnya yang merupakan murid2 dari para wali tersebut tetapi sudah tidak lagi terkumpul seperti wali songo. Mereka2 itu tersebar di banyak tempat meluruskan ajaran2 Islam yang sudah disebarkan para wali sebelumnya.

    Adapun syekh siti Jenar, sebenarnya adalah salah satu wali dari periode 2 (atau 3, saya lupa). Seperti kita ketahui bersama bahwa Allah memberikan karomah pada para wali itu berbeda2. Berapa umur para wali2 itu, hanya Allah yang mengetahuinya.

    والله أعلم

    BalasHapus
  2. Benar sekali, sebenarnya wali songo tidak hanya untuk sembilan wali saja, akan tetapi sebenarnya ia berlaku dalam beberapa kurun yang ada dalam fase penyebaran islam di tanah jawa.
    Fenomena syeh siti jenar seni masih menuai banyak kontroversi apakah sebenarnya beliau ada ataukah beliau ini hanya merupakan simbol dari kontroversi antara kaum fiqh dengan kaum sufi " falsafi " dalam percaturan politik islam di masa klasik. Tapi yang jelas sejarah itu penting untuk di pelajari agar kita bisa mengambil sebuah pelajaran yang berharga di masa yang akan datang.
    Terima kasih atas masukannya harapan kita bersama semoga islam yang ada ini benar - benar menjadi islam yang rahmatan lil'alamin.

    BalasHapus