Jumat, 21 Januari 2011

Rekonstruksi Pemikiran Di Tahun 2011

Oleh : Muhamad Fatoni Al Balitary

Tanpa terasa perjalanan waktu telah membawa kita pada sebuah transisi peralihan waktu. Baru kemarin rasanya kita dihadapkan pada berbagai persoalan pelik dan penuh dengan tantangan di tahun 2010. Masih hangat rasanya dalam ingatan dan benak kita berbagai kejadian dan juga peristiwa yang telah berlalu ditahun 2010 yang menjawab misteri terpendam yang kita rasakan di tahun 2009. Memang demikianlah sunatullah yang berjalan bahwa waktu akan menjawab berbagai rahasia yang dahulu tiada pernah kita ketahui. Berkatalah seorang sya'ir 'arab ( ahli sya'ir ) :

ستبدى لك الأيام ما كنت جا هلا ويأتيك بالأخبارمن لم تزود

Artinya : "Hari – hari itu akan menjelaskan kepadamu tentang apa yang sebelumnya tiada engkau ketahui, dan akan datang kepadamu seseorang yang membawa informasi –informasi tidak pernah engkau kira"

Sya'ir ini memberikan sebuah pemahaman kepada kita bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini pada awalnya adalah sebuah rahasia yang tidak seorangpun tahu akan rahasia itu. Namun rahasia – rahasia itu akan terjawab seiring dengan perjalanan waktu yang dilalui oleh seorang anak manusia. Tahun 2010 adalah rahasia bagi kita anak manusia di tahun 2009, namun 2010 adalah masa lalu, sejarah dan kenangan bagi kita yang saat ini bisa menghirup nafas dengan lega di tahun 2011.

Sejenak kita bertafakur, merenung dan melakukan refleksi terhadap apa yang kita lakukan selama satu tahun yang lalu. Benarkah dalam menjalani hidup dan kehidupan di tahun tersebut kita telah menjalani dengan penuh arti, makna, dan manfaat??? Atau selama ini masih banyak waktu yang kita buang sia – sia tanpa arti yang hanya berujung pada penyesalan yang tiada arti??? Sejenak kita kosongkan hati dan jiwa kita untuk menelaah apa yang difirmankan Allah SWT didalam kitab suciNYA Al Qur'an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18)

Artinya :"Wahai orang – orang yang beriman ! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat ) dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha teliti terhadap ap yang kamu kerjakan" ( Q.S. Al Hasyr ; 18 )
Secara tegas al qur'an memerintahkan kepada setiap orang untuk melihat, berfikir dan menganalisis apa yang telah ia lakukan selama hidup yang telah ia jalani untuk batu loncatan di hari esok ( Akhirat ). Meski hari esok di dalam ayat ini di tafsirkan oleh para mufassirin sebagai kehidupan akhirat, namun apabila kita mau mengkaji dan meneliti konteks ayat ini tidak hanya berbicara pada persoalan akhirat semata.

Hari esok disini bisa juga diartikan sebagai masa depan. Setiap orang memiliki masa lalu dan setiap orang yang hidup tentunya juga memiliki masa depan. Masa lalu adalah apa yang telah dilalui oleh seseorang dari sebagian umur yang ia miliki, sedang masa depan adalah bagian dari umur yang belum ia lalui dan masih menjadi sebuah misteri. Misteri itu akan terjawab manakala manusia telah menjalani sisa – sisa hidup yang belum ia jalani itu.
Berangkat dari beberapa konsep diatas kita mencoba untuk berfikir dan melakukan sebuah rekonstruksi besar – besaran terhadap apa yang selama ini telah kita lakukan. Rekonstruksi itu mesti kita mulai dari rekonstruksi pemikiran dan cara pandang kita dalam menghadapi masa yang akan dating ( masa depan ) tentunya dengan melakukan sebuah refleksi dan perenungan terhadap apa yang pernah kita lakukan dan kerjakan dimasa lalu ( dalam hal ini sebelum 2011 ).

Paradigma dan pola pikir kita akan sangat berpengaruh pada tindakan kita dan kesuksesan yang akan kita raih di masa – masa mendatang. Barangkali sebelum tahun ini kita pernah berpikir bahwa hidup adalah hal yang harus kita jalani dengan santai dan tanpa sebuah tanggung jawab. Mungkin kita juga sering ingkar dan cenderung melupakan apa yang telah menjadi komitmen kita sendiri. Kita sering lupa akan tanggung jawab kita baik kepada orang tua, guru, atasan, sesama maupun kepada mkhluk Allah yang ada di dunia. Hari ini kita bvuat komitmen baru dan kita mulai semua itu dengan penuh semangat dan tanggung jawab.

Sebagai seorang guru misalnya, kita mempunyai tugasa dan tanggung jawab yang sangat berat untuk mengawal dan menghantarkan siswa didik kita ke jenjang kesuksesan. Menghantarkan mereka menyambut masa depan cerah dan gemilang. Menanamkan kepada mereka tentang arti kehidupan dan tanggung jawab kepada diri dan sesama. Hidup tidaklah mungkin dijalani sendiri, namun senantiasa butuh kepada orang lain yang dengan mereka kita bisa memenuhi segala hajat dan kebutuhan. Siswa perlu tahu akan hal itu dan guru bertanggung jawab dalam memberikan pemahaman ini kepada siswa. Selain itu disamping mengajar dan mentransfer pengetahuan kepada siswa maka guru harus mampu memberi dedikasi dan uswah kepada siswa. Hal ini sangat penting mengingat figure guru adalah sentral dalam pandangan siswa.

Demikian halnya siswa, memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Berapa banyak waktu, tenaga dan harta yang dikeluarkan oleh ayah dan ibu untuk membiayai pendidikannya. Apabila siswa tidak amanah dan tanggung jawab yang terjadi bukanlah ilmu yang akan ia dapat melainkan hanya menghambur – hamburkan harta dan uang orang tua. Seorang siswa mesti rajin dan giat dalam belajar, jangan hanya bermain dan menghabiskan waktu tanpa ada kepastian. Jika hal ini tidak segera dirubah maka yang terjadi adalah penyesalan yang berkepanjangan.

Selain itu penting untuk dimengerti siswa bahwa ilmu itu ia dapat dari guru yang dengan telatennya mengorbankan waktu dan pemikiran mereka untuk mendidik siswa – siswinya. Padahal siswa – siswi itu bukanlah darah dagingnya, bahkan juga bukan kerabatnya. Tak jarang seorang guru sakit namun ia paksakan dating untuk mengajar dan mendidik siswa – siswinya. Semua ia korbankan demi dan untuk sebuah tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik. Namun tidak jarang atau mungkin banyak sekali suara – suara sumbang yang terdengar dari siswa tentang guru. Terkadang ada ucapan siswa yang mencaci guru dengan cacian yang tak sepantasnya, semisal GURU CEREWET, KEMAYU, KEONG RACUN, BOTAK, BUTUG dan kata – kata yang senada dengan itu. NA'UDZU BILLAAHI MIN DZAALIKA…………

Kenyataan ini sering kita dapatkan dalam lingkungan belajar. Hal ini harus segera dihilangkan jauh – jauh dan dibuang dari kehidupan siswa. Jika hal ini dibiarkan maka akibatnya sangat fatal bagi siswa itu sendiri. Teringat akan sebuah ungkapan para hukama' :



من قا ل لأستا ذه لم لم يفلح

Artinya : "barangsiapa yang berkata kepada gurunya "mengapa" (dengan maksud menentang ), maka dia tidak akan mendapat kebahagiaan"

Dikalangan para salafus shalih qaul 'ulamak ini sangat diperhatikan dan dilaksanakan dalam tindakan sehari – hari. Rasa hormat santri kepada seorang 'ulama' dan kyai serta para ustadz begitu tinggi sehingga banyak diantara mereka yang sukses dan bahagia dalam hidupnya. Meski dengan kehidupan yang sangat sederhana, namun mereka merasakan kebahagiaan. Berbeda dengan kenyataan sekarang. Banyak orang pandai dan kaya akan tetapi kehidupan mereka tidak tenang. Mungkin salah satu penyebabnya adalah selama mereka belajar menimba ilmu dari guru mereka tidak hormat, patuh, taat atau bahkan berani menentang guru. Sehingga akibatnya kehidupan mereka tidak bahagia.

Seyogyanya memang seorang murid menaruh rasa hormat kepada orang yang telah memberikan ilmu kepada mereka. Bukankah imam Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagi pintu gerbang ilmu juga menaruh rasa hormat yang tiada tara pada guru – gurunya??? Beliau berkata :

أنا عبد من علمنى حرفا ان شاء باع وان شاء أعتق

Artinya : "Aku adalah budak orang yang mengajariku satu huruf. Jika ia ingin, maka ia bisa menjualku dan jika ia ingin, ia bisa memerdekakan aku"

Tahun 2011 adalah tahun yang masih banyak mengandung rahasia bagi kehidupan kita. Mari kita awali dengan merekonstruksi ( membangun ulang ) pemikiran kita, paradigma ( cara pandang ) kita agar tahun ini menjadi tahun yang lebih baik disbanding tahun – tahun yang lalu. Jangan sampai tahun ini mengalami kemunduran dan kemerosotan disbanding tahun kemarin. Coba kita belajar dari alam, betapa banyak kejadian dan peristiwa alam yang menunjukkan bahwa bumi telah tua dan renta. Bencana dimana – mana, mulai gunung meletus, longsor, gempa bumi dan banjir yang menelan korban yang tak terbilang banyaknya. Ternyata harta tak lagi berharga, kehormatan dan harga diri serta pangkat dan jabatan tiada lagi ada artinya bila di hadapkan pada kenyataan bahwa itu semua akan ditinggalkan ketika ruh sudah dijemput malaikat 'Izrael Sang Pencabut Nyawa.


يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)
Artinya :"(yaitu) hari dimana tiada manfaat (bagi mereka) harta dan anak – anak mereka, kecuali seseorang yang datang kepada Allah dengan membawa hati yang selamat" (Q.S. al Syu'ara' ; 26 )




"SEMOGA BERMANFAAT"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar