Rabu, 18 Februari 2009

DUNIA SARANA MENUJU KEHIDUPAN AKHIRAT

Islam adalah agama yang sangat mengajarkan keseimbangan. Baik itu antara kehidupan jasmani maupun rohani, dunia dan akhirat. Islam tidak pernah mengajarkan kepada umatnya untuk menelantarkan satu diantara hal hal diatas. Ini terbukti sebagamana firman Allah SWT :

وابتغ فيما اتاك الله دارالاخرة ولاتنس نصيبك من الدنيا

Artinya : “Dan Carilah apa yang telah Allah berikan kepadamu berupa kehidupan ahirat dan janganlah engkau melupakan bagianmu ( dari kehidupan dunia )”.


Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa islam menginginkan adanya keseimbangan antara dunia dan akhirat. Tidak di benarkan seseorang yang hanya melulu ibadah kepada Allah saja ( ibadah makhdlah), apalagi melulu mengurusi urusan duniawi. Hal ini sangat di kecam oleh islam.
Sudah menjadi kodrat manusia kiranya bahwa manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Dalam hidupnya tidak mungkin manusia bisa hidup sendiri. Ia butuh teman untuk berbicara , butuh sahabat sebagai tempat curhat ataupun memenuhi hajat hidupnya. Oleh karenanya islam mengatur tata cara bermu’amalah dengan yang lainnya, yang kita kenal dengan hablun minan nas.
Hidup didunia ini pada dasarnya adalah tempat ujian. Tempat dmana seseorang harus menempa dirinya sebagai bekal bagi dirinya untuk menghadapi kehidupan yang lebih kekal dan abadi di akhirat. Karena di akhiratlah kehidupan sejati, kehidupan yang sebenarnya. Sebagaimana firman Allah :

ولى وللاخرة خير لك من ا لا

Artnya : “ Dan pastlah sesungguhnya kehidupan ahirat itu lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia”.
Dalam menghadapi kehidupan yang abadi dan sejati inilah, maka manusia memerlukan bekal . Karena tanpa bekal manusia tidak akan mampu menjalaninya ( celaka ).Dalam suatu riwayat Abu Bakar As Shiddiq mengatakan :


من مات وليس له زائد فكانمادخل البحربدون السفينة
Artnya : “ Barang siapa mati sedang ia tidak memilii bekal , maka ia bagaikan masuk kedalam lautan tanpa mnggunakan perahu ( past ia akan tengglam di dalamnya )”.
Sedang maut dan alam barzah merupakan pintu awal akhirat. Di sebutkan dalam suatu riwayat bahwa sahabat Utsman Ibnu Affan senantiasa menangis tersedu – sedu setiap kali melewati makam. Seorang saabat bertanya :”Wahai Utsman!Gerangan apa yang menyebabkan engkau senantiasa menangis setiap melewati makam?”. Utsman menjawab : “Ketauhilah olehmu sekalian! bahwa alam kubur adalah pintu dari ahirat, maka barang siapa di alam kubur ini sengsara maka bagaimanakah nasibnya besok di yaumil qiyamah?”
Begitulah, Kehidupan akhirat adalah kehidupan sejati, sedang dunia adalah tempat untuk mncari bekal dalam menempuh kehidupan akhirat. Di sebutkan dalam sebuah hadits :

الدنيا مزرعة الاخرة
Artinya :” Dunia adalah ladang akhirat.”
Dalam sebuah hadits lain di sebutkan :
الدنيا بلاغ الى الاخرة
Artinya :” Dunia itu dapat menghantarkan kepada kehidupan akhirat”.

Dunia ini di ciptakan bukan untuk di hindari ataupun di jauhi. Akan tetapi dunia ini di ciptakan untuk di manfaatan seebagai sarana untuk menghantarkan seseorang sampai kepada Allah Rabbul Izzati. Karena tidak ada sesuatu yang di ciptakan Allah secara sia- sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar