Minggu, 01 November 2009

ABSTRAK TESIS


Pemikiran Al-Gazali Dalam Pendidikan Islam
(Studi Analisis Tentang Pemikiran Al-Ghazali dalam Tujuan Pendidikan dan Metodenya, Siswa dan Guru dalam Pendidikan Islam)

ABSTRAK

Muhamad Fatoni, NIM: 3241074012, 2009. Pemikiran Al-Gazali Dalam Pendidikan Islam (Studi Analisis Tentang Pemikiran Al-Ghazali dalam Tujuan Pendidikan Islam dan Metodenya, Siswa dan Guru dalam Pendidikan Islam), Tesis, Pendidikan Agama Islam, Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana STAIN Tulungagung, Pembimbing: (1). Prof. Dr. H. Mujamil, M.Ag, (2) Dr. Abad Badruz Zaman, Lc., M.Ag.

Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan adalah hal pneting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan segala sesuatu akan diketahui. Bayangkan, bagaimana kehidupan manusia andaikata tidak ada ilmu. Pasti tidak akan diketahui bagaimana cara melestarikan ala mini. Sungguh Allah telah berfirman dalam Al-Quran Al-Karim: “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang dikaruniai ilmu beberapa derajat”.
Al-Ghazali memandang ilmu adala urusan yang paling penting, ia lebi utama secara mutlak. Dengan ilmu segala sesuatu bisa diketahui dan segala sesuatu yang diinginkan manusia akan tercapai. Hal ini tidak bisa diragukan lagikarena keberhasilan seseorang banyak berhubungan dengan ilmu. Seseorang yang ingin menjadi pemimpin ia harus pandai dalam urusan hokum, seseorang yang ingin menjadi saudagar ia harus ahli dalam urusan berdagang. Al-Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang menuntut ilmu kemudian ia mendapatkan ilmu yang banyak serta mengajarkannya pada orang lain akan tetapi ia tidak melaksanakannya maka ia rugi dan ilmu itu tidak memberikan manfaatdan tidak bisa menyelamatkannya dari azab Allah. Jadi seorang pencari ilmu setelah ia berhasil mendapatkan ilmu itu ia harus melaksanakan dan memanfaatkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis tesis dengan judul “Pemikiran Al-Gazali Dalam Pendidikan Islam (Studi Analisis Tentang Pemikiran Al-Ghazali dalam Tujuan Pendidikan Islam dan Metodenya, Siswa dan Guru dalam Pendidikan Islam).
Rumusan masalah: (1) Apa saja tujuan pendidikan menurut Al-Gahazali?, (2) Siapakah murid itu menurut Al-Gahazali?, (3) Siapakah guru itu menurut Al-Gahazali?, (4) Bagaimana metode pendidikan menurut Al-Gahazali?
Tesis ini merupakan kajian teoritik atau study kepustakaan. Penulis menggunakan metode kepustakaan dalam mengumpulkan data dengan melakukan kajian terhadap buku, majalah-majalah dan karya-karya ilmiah lain yang memungkinkan penulis untuk menggunakannya sebagai dasar dan pijakan dalam penulisan tesis ini. Adapun analisis data dalam kajian ini menggunakan kajian analisis isi (Content Analysis) dan metode interpretasi.
Adapun hasil dari kajian ini adalah: a)Sesungguhnya pendidikan islam terdiri dua aspek, tujuan secara dhair dan batin, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. B) Tugas seorang murid menurut Al-Ghazali adalah: 1) Belajar dengan niat ibadah mendekatkan diri kepada Allah, 2) Mengurangi keinginan duniawi, 3) Tawadhu’, 4) Menjaga pikiran dari perselisian ilmu agar mendapatkan pengetahuan yang utu dan mendalam, 5) Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji baik ilmu dunia maupun akhirat dan menjauhkan diri dari ilmu-imu yang tercela, dan seterusnya. Kewajiban-kewajiban seorang guru adalah: 1) Menyayangi muridnya dan menempatkannya pada tempat seorang anak, 2) Mengajar semata-mata karena Allah dan mendekatkan diri kepadaNya, 3) Memberi nasehat kepada murid bahwa sesungguhnya tujuan menuntut imu adalah mendekatkan diri kepada Allah bukan kekuasaan, keagungan dan kemuliaan, dan seterusnya. Kode Etik seorang guru adalah: 1) Ia seorang yang cerdas, 2) Zuhud dari dunia, 3) Mengikuti seorang guru yang waspada dan memiliki runtutan guru sampai kepada Rasulullah saw. dan setersnya. Adapun metode yang digunakan Al-Ghazali dalam mendidik agama adalah 1) Memulai dengan hafalan dan pemahaman, 2) Menanamkan I’tikad dan keyakinan, 3) Menunjukkan bukti-bukti dan dalil-dalil. Adapun metode yang digunakan dalam mendidik akhlak adalah: 1) Guru memahami tabiat peserta didik dan potensinya, 2) Guru menjaga keadilan dalam mendidik anak, 3) Guru menjauhkannya dari teman-teman yang tidak baik, 4) Menyibukkan waktu siswa dengan aktifitas yang bermanfaat, 5) Memberi penghargaan pada siswa yang berbuat baik dan sanksi bagi siswa yang berbuat salah, 6) Menjauhkan murid dari bermalas-malasan dan meremehkan hubungan sesame manusia, 7) memperhatikan waktu bermain bagi seorang siswa yang masih kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar