Minggu, 10 Januari 2010

MUJAHADAH KUBRO GELOMBANG REMAJA

Sabtu malam minggu bumi suci Kedunglo Al Munadhdharah tempat lahirnya shalawat Wahidiyah dipenuhsesaki oleh para tamu dari berbagai belahan bumi baik dari dalam maupun manca negara. Kehadiran mereka ke ponpes Kedunglo ini hanya semata - mata ingin mengikuti gelar mujahadah kubro yang biasa dilaksanakan oleh seluruh pengamal shalawat wahidiyah. Meski guyuran hujan mendera namun hal itu tidak menyurutkan semangat mujahidin dan mujahidat untuk aktif dan khusyu' dalam mengikuti acara ini.
Tepat pada pukul 20.00 WIB acara mujahadah kubro ini dimulai dengan ditandai tasyafu'an kepangkuan beliau Rasulullah Saw dan istighatsah kepangkuan beliau ghautsu hadza zaman sebagai pembuka acara.
Tasyafu' adalah permohonan syafa'at kepangkuan beliau rasulullah SAW dengan membaca do'a shalawat tsaljul qulub yang merupakan salah satu shalawat yang terdapat dalam rangkain shalawat wahidiyah. Sedangkan Istighatsah adalah permohonan pertolongan kepada Ghautsu Hadza Zaman yang merupakan manusia pilihan Allah SWT sebagi wakilNYA di bumi pasca meninggalnya Rasulullah SAW. Dalam wahidiyah biasanya istighatsah ini dilaksanakan dengan membaca do'a istighatsah yang ada dalam rangkaian shalawat Wahidiyah.
Berbeda dengan kegiatan diluar wahidiyah, kegiatan wahidiyah biasanya diaksanakan secara khidmat dan khusyu' tanpa ada gurau dan canda. Nuansa ini senantiasa menjadi jiwa dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pengamal wahidiyah dimanapun berada. Bahkan tak jarang banyak pengamal yang menangis karena teringat akan dosa - dosa yang telah diperbuatnya di masa yang silam. Nuansa mujahadah kubro senantiasa membawa sebuah perubahan besar dalm diri para pengamal shalawat wahidiyah yang dengan bersungguh - sungguh aktif dalam mengikuti setiap acara. Oleh sebab itulah banyak diantara para pengamal yang rela datang meski jauh dari arena acara bahkan rela mengorbankan harta yang tidak sedikit demi dan untuk mengikuti acara mujahadah kubro ini. Mujahadah kubro bagi mereka adalah sarana audiensi sang hamba kepada Allah sang khaliq yang sangat istimewa karena mereka secara yaqadhatan dan nyata langsung berda dan makmum di wingking pengasuh perjuangan wahidiyah dan pondok pesantren kedunglo al munadhdharah sang Guru Rohani.
Pada malam itu adalah malam yang diperuntukkan bagi kalangan remaja wahidiyah. Dalam kesempatan ini beliau Romo K.H. Abdoel Latief R.A. dalam kesempatan fatwa amanat berpesan pada remaja agar mempersiapkan diri mereka untuk menyambut tali estafet perjuangan. Beliau mengatakan bahwa maju dan mundurnya perjuangan dan agama islam di masa mendatang ditentukan oleh remaja - remaja di masa sekarang. jika remaja saat ini maju niscaya perjuangan di masa yang akan datang juga akan maju.
Beliau juga menegaskan bahwa perjuangan wahidiyah tidak semata - mata perjuangan iman dan kesadaran yang mengenyampingkan urusan duniawi, akan tetapi perjuangan wahidiyah adalah perjuangan yang bersifat komprehensif yang mencakup seluruh sendi kehidupan manusia dengan tetap berpegang pada tali agama dan berdasarkan keimanan dan kesadaran tinggi kepada Allah SWT wa Rasulihi SAW. Perjuangan wahidiyah tidak menghendaki perjuangan yang bersifat parsial dan hanya bersifat mikro semata. Namun perjuangan wahidiyah adalah perjuangan yang utuh sebagaimana perjuangan Rasulullah SAW. Oleh karenanya beliau senantiasa berpesan agar disamping mujahadah yang tekun para remaja juga harus giat dalam belajar sehingga para remaja siap dalam menghadapi tantangan zaman dengan tetap sadar kepada Allah SWT.
Di akhir fatwanya beliau mengajak kepada seluruh pengamal wahidiyah agar mengerahkan/mengetok kekuatan bathiniyah karena perjuangan tidak akan pernah berhasil tanpa kekuatan bathiniyah yang kuat. Beliau mengajak para pengamal agar senantiasa riyadhah. Istilah beliau " melintir usus meres matha ". Beliau mengajak kepada pengamal agarm memperbanyak puasa dan melek malam untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT. Beliau mennyitir sebuah dawuh " AD Du'au shilaahul mukmin " doa adalah senjata kaum mukmin yang dengan senjata itu insy. segala keluh kesah hamba akan ditolong Allah SWT.
Semoga mujahadah kubro gelombang remaja ini benar - benar mampu mengetuk hati remaja - remaja wahidiyah untuk mempersiapkan diri mereka dalam mengemban amanat perjuangan di masa yang akan datang. Sehingga umat masyarakat segera sadar "FAFIRUU ILALLAH WA RASULIHI SAW " dan negara ini segera di entaskan dari segala krisis yang melanda hingga menjadi negara yang " BALDATUN THAYYIBATUN WARABBUN GHAFUR ". AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar